SPARTANEWS – Keputusan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang memutasi Marullah Matali dari Sekretaris Daerah (Sekda) jadi Deputi Gubernur dinilai tidak menghargai putra Betawi.
Sebelumnya, Heru menunjuk Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Uus Kuswanto menjadi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta menggantikan Marullah Matali pada Jumat 2 Desember 2022.
Keduanya dilantik bersamaan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta. Sayangnya, pada saat pelantikan awak media tak diperkenankan masuk.
“Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika. Saya tersinggung,” tegas Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Abdul Ghoni dalam keterangannya, dikutip dari Liputan 6, Senin (5/12/2022).
Menurut Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI itu sebagai Pj, seharusnya Heru tidak berbuat semaunya.
Pasalnya, kata dia sejak era Gubernur sebelumnya, seperti Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Hingga Anies Baswedan, jabatan Sekda DKI selalu diisi putra asli Betawi.
“Heru harusnya punya etika dan tata krama. Ini sama saja, Heru tak memiliki etika dan tata krama. Menjadikan UUS Pj Sekda Provinsi itu tak beretika,” kata Abdul.
Terlebih, kata dia Heru tidak dipilih secara langsung dan hanya ditunjuk Presiden sebagai Pj Gubernur.
Sehingga, alasan pencopotan Marullah Matali dari posisi Sekda DKI tak dapat dibenarkan masyarakat Betawi.
“Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada tuh, Gubernur DKI mengganti Skeda Provinsi dengan Pelaksana tugas (Plt). Rusak, saya tersinggung,” kata dia.