SPARTA NEWS – Seorang pemimpin yang mampu membuat sebuah perubahan dalam masyarakat sangat dibutuhkan agar terjadi perubahan-perubahan yang bersifat konstruktif. Dalam bermasyarakat tentunya semua orang bisa menjadi pemimpin, namun tidak semua orang tahu bagaimana menjadi seorang pemimpin yang mampu diterima di seluruh kalangan lapisan masyarakat.
Dalam kepemimpinan informal maupun formal hendaknya mempunyai tujuan yang mampu membawa perubahan pada dan bisa dirasakan masyarakatnya
Pemimpin yang dirindukan umat seperti Syekh Abdul Qodir Jailani, setidaknya harus memiliki tiga kualitasharus memiliki tiga kualitas yakni Ilmul ‘Ulama’, Hikmatul Hukama’, dan Siyasatul Mulk. seperti dikutip dari kitab Allujaini ad-Dani Manaqib Syekh Abdul Qodir al-Jailani
Pertama Ilmul ‘Ulama’. Seorang pemimpin bukanlah orang sembarangan atau biasa-biasa, akan tetapi ia harus memiliki
kualitas dan integritas tinggi.
Pemimpin haruslah orang yang
berilmu tinggi layaknya seorang
ulama’, sehingga memiliki
pengaruh yang besar bagi orang-orang yang dipimpin. Juga lebih
mudah untuk menghegemoni
rakyatnya, sehingga mau
melakukan apa yang ia inginkan.
Kedua adalah Hikmatul Hukama’. Kebijaksanaan itu akan sangat menentukan ketegasan dan keadilan dari pemimpin. Pemimpin yang bijak adalah ia yang mampu
memecahkan masalah dalam berbagai hal secara adil dan tegas, sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Ia mampu memberikan keputusan yang konkrit dan bersifat futuristik, serta memikirkan arah ke depannya agar lebih baik.
Ketiga adalah Siyasatul Mulk. Kualitas ini juga dianggap sangat penting, karena hal ini sangat berkaitan erat dengan masalah
manajemen.
Bisa dikatakan, tanpa manajemen, maka pemimpin akan kebingungan dalam menghadapi segala problematika yang ada.
