Gus Baha Kisahkan Pangkat dan Jabatan Nilainya Tak Lebih dari Segelas Air

oleh -1742 Dilihat
oleh

SPARTANEWS – Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahaudin Nursalim atau yang biasa dipanggil Gus Baha mengingatkan semua orang untuk tidak bangga dengan pangkat, jabatan, dan harta yang dimiliki di dunia. Semua itu nilainya tak lebih dari segelas air dalam kondisi tertentu.

Gus Baha mengungkapkan sebuah kisah saat dua orang sahabat yang telah lama tidak bertemu, akhirnya mereka berkesempatan bertemu dengan perbedaan status. Satu sudah menjadi seorang raja yang kaya raya, sementara satunya menjadi orang yang biasa saja namun masuk kategori wali.

Baca Juga :

Gus Baha, Kramat Surat al-Fatihah Bikin Iblis Sekarat.

Dalam pertemuan tersebut, sang wali tidak memperlakukan temannya dengan spesial tidak merasa kaget. Namun, sahabat yang menjadi raja bertanya kepada sahabatnya “Kenapa kamu menyepelekan saya? Padahal saya adalah seorang raja.”

“Apabila kamu sedang di padang pasir tidak bisa minum, dan harus minum satu gelas, dengan biaya kamu harus memberikan semua kerajaanmu demi minuman itu. Pilih mana? Minuman atau tetap menjadi raja?” tanya balik sang wali kepada raja.

Baca Juga :

Pentingnya Bismillah menurut Tafsir Gus Baha

Raja pun menjawab dengan kaget bahwa ia akan memilih minum. Raja tersebut mengatakan bahwa walaupun tidak jadi raja, ia tetap bisa hidup. Sebaliknya ia akan mati jika tidak minum walaupun ia menjadi raja.

“Bagaimana Anda bisa bangga dengan satu kerajaan yang sama (nilainya) dengan segelas air?,” tanya wali.

Baca Juga :

Tafsir Ayat Kursi, Gus Baha Ayat Kursi Ayat Spesial

Gus Baha mengingatkan kepada kita semua, bahwa pangkat dan jabatan bukanlah sesuatu yang harus dibangga-banggakan. Karena menurut beliau, hakikat kemuliaan dan kehormatan adalah dekat dengan Allah SWT.

KH Musthofa Bisri (Gus Mus) sebagai Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan untuk tidak meminta jabatan. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits saat Abdurrahman bin Samurah mendapat pesan dari Rasulullah saw agar jangan meminta jabatan.

Menurut Gus Mus, jika seseorang diberi jabatan karena permintaan yang bersangkutan, maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadanya. Namun jika seseorang diangkat tanpa permintaan, maka ia akan diberi pertolongan.

Jadi menurut Gus Mus, posisi jabatan apapun tidak boleh meminta. Sebab jika seseorang meminta jabatan, maka jabatan itu akan ditanggungnya sendiri karena ia yang membutuhkannya.

“Kalau kamu yang meminta berarti kamu sudah siap,” tegas Gus Mus.

No More Posts Available.

No more pages to load.