SPARTANEWS – Nabi Ibrahim Bermimpi mendapatkan perintah dari Tuhannya, namun perintah itu tak langsung dilaksanakannya seketika, dia merenung memahami arti mimpinya itu
Perintah yang tak bisa diterjemahkan dengan pendekatan akal tersebut dia coba mencari arti melalui pendekatan keimanan.
Mimpi tersebut merupakan Nazar atau janji yang pernah terucap kepada Allah tatkala ia berandai-andai “Ya Allah seandainya aku mempunyai seorang anak laki-laki maka akan aku persembahkan kepada-Mu” mohon Ibrahim.
Baca Juga: Indonesia Menetapkan Idul Adha 29 Juni 2023 Beda dengan Arab Saudi
Nazar tersebut terucap karena kerinduanya mendapatkan seorang anak. Karena selama ia belum kunjung mendapatkan anak. Hingga suatu saat, doa tersebut terkabul. Istri nabi nabi Ibrahim akhirnya melahirkan seorang putra yang sejak dalam kandungannya telah mendapat gelar nabi dari Allah SWT.
Tahun berganti tahun akhirnya anak tersebut tumbuh dewasa. Di kala kedewasaanya itu, Allah menagih janji nabi Ibrahim lewat mimpinya. “Ibrahim penuhi nazarmu” seru Allah lewat mimpi Ibrahim.
Mimpi pertama di dapatnya pada tanggal 8 Zulhijah dan pada saat itu Ibrahim belum mengubrisnya karena di anggapnya godaan syetan. Kemudian mimpi yang sama kembali hadir keesokan harinya tanggal 9 Dzulhijah dan nabi Ibrahimpun mulai memikirkan mimpi tersebut.
Untuk ketiga kalinya mimpi tersebutpun hadir kembali yaitu tanggal 10 Dzulhijah dan kali ini Ibrahim yakin bahwa mimpi tersebut merupakan peringatan dari Allah akan janji yang dulu pernah terucap.
Baca Juga: Syekh Abdul Qodir Jaelani Bikin Iblis Mati Kutu di Padang Pasir
Al-Qur’an merekam peristiwa Nabi Ibrahim meminta kepad anaknya prihal mimpi nya tersebut
فلما بلغ معه السعي قَالَ يَا بَنِي إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أذبحك فانظر ماذا ترى
Artinya, “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, ‘Wahai anakku! Sungguh aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” (Surat As-Saffat :102).
Mendengar pernyataan dan pertanyaan ayahnya, dengan tegas dan tenang Nabi Ismail menjawab,
قَالَ يا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصابرين
Artinya “Dia (Ismail) menjawab, ‘Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (Q.S As-Saffat: 102).
Baca Juga: Mimpi Jadi Nyata Didatangi Ular Besar dan Dibisiki, Ini Kisahnya
peritiwa agung tersebut menjadi menarik ketika anaknya ketika disembelih diganti oleh Allah dengan Kambing
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ.
Artinya “Lalu Kami panggil dia, ‘Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian” (Q.S as-Shafat: 104-108)
Benar saja dari kisah inilah yang setiap tahun dikenang oleh seluruh umat Islam didunia dan dikenal dengan Idul adha umat Islam melaksanakannya ibadah kurban serta puasa tarwiyah dan puasa Arafah tentu juga melakukan ibadah Haji.