SPARTANEWS – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta melarang panitia kurban dan masyarakat umum untuk membuang limbah hewan kurban ke badan air agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Limbah hewan kurban semestinya tak menjadi masalah akibat tidak dikelola semestinya, agar tidak menimbulkan masalah lingkungan dan penyakit
“Praktik membuang limbah kurban sembarangan ini merupakan praktik yang berbahaya, karena potongan jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit. Limbah ini bisa membuat kondisi badan air jadi tercemar,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto dalam dikuti dari laman Antara, Jumat. (23/6/2023)
Baca Juga: Tips Hewan Kurban Terkena Penyakit Peste de Petits Ruminant (PPR)
Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Kurban Sapi Saat Idul Adha 1444 Hijriah Di 38 Provinsi
Asep menyebut, badan air yang terdiri dari got, selokan, dan kali ataupun sungai harus dijaga tetap bersih dan tidak tercemar limbah. Limbah tersebut dapat dikuburkan atau dijadikan pakan Maggot BSF.
Manggot adalah larva (berupa ulat) dari jenis lalat Black Soldier Fly yang biasa disebut lalat BSF.
Adapun sisa-sisa limbah yang dilarang dibuang ke badan air merupakan limbah potongan hewan kurban setelah penyembelihan seperti jeroan hingga isi perut hewan kurban.
Pembuangan ke badan air, kata Asep, memicu tumbuhnya parasit yang menyebabkan penyakit menularkan sejenis hepatitis, tifus, dan penyakit mata dan kuku (PMK).
“Apalagi terjadi cukup massif, ini dapat mengakibatkan dampak yang sangat luas,” tegas Asep.
Baca Juga Syarat KUR Mandiri 2023 Limit Plafon Rp 500.000.000
Cara mengelola limbah hewan ala EcoQurban Dinas Lingkungan DKI Jakarta
- Limbah jeroan & kotoran hewan dikelola dengan dijadikan kompos komunal
- Limbah darah & cairan tubuh hewan disalurkan melalui perusahaan air limbah.
- Limbah kulit disalurkan melalui pengrajin
- Limbah tulang belulang lainnya dikuburkan
Mari bijak terhadap Ibadah hewan kurban dengan mengelola limbah agar tidak membuang dibadan air yang dapat merusak Ling hidup dan menimbulkan penyakit.
