Khutbah Jumat, Memaknai Ibadah Kurban

oleh -2458 Dilihat
oleh

SPARTANEWS – Masih dalam situasi hari raya Idul adha, mari kita mencari makna dari ibadah tersebut yang memiliki nilai sejarah panjang

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُونَ إِسْلَامَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ رَحِمَكُمُ اللهُ أَوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا . يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا أَمَّا بَعْدُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى : اعوذ بالله من الشيطان الرَّحِيمِ…… ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ  يَرْجِعُونَ

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Sejarah ibadah kurban dinisbatkan kepada nabi Ibrahim as. Ketika itu melalui mimpi nabi Ibrahim mendapat perintah untuk mengorbankan yakni menyembelih anaknya.
Allah swt berfirman

فلما بلغ معه السعي قَالَ يَا بَنِي إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أذبحك فانظر ماذا ترى

Artinya, “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, ‘Wahai anakku! Sungguh aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” (Surat As-Saffat :102).

Baca Juga: Khutbah Jum’at, Ibadah Tujuan Diciptakannya Manusia.

Mendengar pernyataan dan pertanyaan ayahnya, dengan tegas dan tenang Nabi Ismail menjawab,

قَالَ يا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصابرين

Dia (Ismail) menjawab, ‘Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.’” (Q.S As-Saffat: 102).

peritiwa agung tersebut menjadi menarik ketika anaknya ketika disembelih diganti oleh Allah dengan Kambing

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلاءُ الْمُبِينُ وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ.

Artinya “Lalu Kami panggil dia, ‘Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.’ Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian” (Q.S as-Shafat: 104-108)

Nabi Ibrahim telah mencotohkan pengorbanan yang tak terhingga nilainya, yaitu siap mengorbankan putra semata wayangnya, nabi Ismail demi melaksanakan perintah Allah swt, meskipun Allah menggantikannya dengan seekor domba.

Syariat ibadah kurban masa nabi Ibrahim tersebut dikuatkan dengan ayat yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Perintah kurban dalam syariat nabi Muhammad terekam dalam surat al-Kautsar (108/2)

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ ٣
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (QS. al-Kautsar [108]: 1-3).

وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

٣٧
“Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.”

Sabda nabi saw

Artinya ”Tiada suatu amalanpun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya qurban, lebih dicintai Allah selain dari menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak di hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu” (HR. Tirmidzi).

Dampak dari ibadan kurban Dimensi ritual

Ibadah kurban dalam bahasa Arab disebut udhhiyyah, adalag binatang yang disembelih pada hari raya idul adha sebagai media untuk mendekatkan diri (taqarruban) kepada Allah swt. Masyarakat kita menyebutnya dengan ibadah kurban yang pada dasarnya adalah bahasa Arab dari kata dasar قرب (qariba), يقرب (yaqrabu) wa (qurbanan) yang berarti mendekat. pendekatan ini membutuhkan perjuangan pengorbanan Jadi ibadah kurban merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah swt

Sebagai mana Allah berfirman bahwa ketakwaanlan yang diharapkan dari ibadah hewan kurban itu.

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Hajj [22]: ayat 36-37).

Ibadah kurban dalam dimensi sosial

Syekh Nawawi al-Bantani dalam tafsir Marah Labid. Ia menyebutkan bahwa surah al-Hajj [22] ayat 36-37 berbicara tentang ketentuan ibadah kurban, mulai dari niat yang tulus karena Allah swt, menyebut nama-Nya ketika berkurban, perintah untuk memanfaatkan sebagian dagingnya bagi diri sendiri, dan juga membagikan dagingnya kepada orang yang membutuhkan.

demikianlah khutbah yang singkat ini semoga kita bisa mememetik serta mangamalkan dalam kehidupan sehari hari

No More Posts Available.

No more pages to load.