SPARTANEWS – Syekh Abdul Qodir Jaelani memiliki karomah salah satunya, sebuah tulang belulang ayam menjadi hidup kembali.
Suatu hari ada seorang ibu bersama dengan putranya sowan kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani, agar sang anak mampu mengikuti amalan orang sholeh.
Syekh Abdul Qodir Jaelani berkata: ketika kamu ingin menuntut ilmu maka harus berani menjauh dari kenikmatan dunia, tidak banyak tidur jangan menuruti hawa nafsu.
Baca Juga: Nabi Ludahi Mulut Syekh Abdul Qodir Jaelani 7 Kali
Selang beberapa waktu orang tua anak tersebut kembali menjenguk, sayangnya kondisi anaknya sudah berbeda dengan yang dulu.
Badannya semakin kurus dan makan hanya menggunakan khubza syair (roti kering).S Secara spontan ibunya pergi kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani.
Ibu itu melihat beliau selesai makan daging ayam yang cukup besar dan asih menggenggam tulang paha ayam.
Baca Juga: Kisah Raja Jin Cina Takluk pada Syekh Abdul Qodir Jaelani
Sang Ibu bertanya: jelaskan apa hikmah dari perbedaan makanan, mengapa anak saya hanya makan roti kering, sedangkan Syekh sendiri makan ayam.
Seketika Syekh Abdul Qodir Al Jaelani mengambil tulang-tulang ayam tersebut, dan berkata: hai tulang-tulang sekalian jadilah ayam utuk seperti sedia kala.
Dengan izin Allah SWT yang bisa menghidupkan apa-apa yang sudah mati, dalam sekejap tulang-tulang tersebut menjadi ayam seperti semula.
Ayam tersebut berkokok aneh: “lailahaillallah muhammadur Rasulullah Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Wali Allah”.
Lalu Syekh Abdul Qodir Jaelani berkata kepada Ibu tersebut: jika anakmu bisa melakukan seperti aku, maka silakan makan apapun yang anakmu suka.
Dari kisah tersebut dapat diambil hikmahnya, untuk penuntut ilmu diharuskan untuk menjauhi kenikmatan kenikmatan duniawi.
Di mana itu menyebabkan kita lupa. apa yang menjadi tujuan kita dalam menuntut ilmu.
Dianjurkan pula, bahwa untuk tirakat dalam menuntut ilmu, sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Syekh Abdul Qodir Jaelani melalui ceritanya ini memberi pelajaran kepada kita semua.
Agar seorang penuntut ilmu berusaha untuk menjauhi kenikmatan duniawi, yang dapat mengganggu proses belajar mencari ilmu.
Itulah kisah Karomah Syekh Abdul Qodir Al Jaelani tentang tulang belulang ayam menjadi hidup kembali.
