Nabi-nabi Turut Menyampaikan Kabar Gembira saat Kelahiran Syekh Abdul Qadir Jaelani.

oleh -2577 Dilihat
oleh
Syekh Abdul Qadir Jaelani

SPARTANEWS – Nabi-nabi turut menyampaikan kabar gembira saat kelahiran Syekh Abdul Qadir Jaelani.

Syekh Abdul Qadir Jaelani merupakan seorang waliyullah  memiliki gelar Sulthonul Auliya alias rajanya para wali.

Seperti dalam kitab Al-Fawaid al-Mukhtarah karya Habib Ali Hasan Baharun, dijelaskan biografi sang wali serra karomahnya.

Baca Juga: Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Tulang Belulang Ayam Hidup Kembali

Syekh Abdul Qadir Jaelani dilahirkan di negara Jailan, bawahan dari Tobaristan, wilayah kuno bersejarah yang kini berada dalam wilayah Iran.

Belaiu lahir pada malam pertama Ramadhan tahun 470 Hijriah dan wafat di Baghdad pada 10 Muhrarram 571 Hijriah dalam usia 91 tahun.

Baca Juga: Kisah Gus Muwafiq Ambil Air Syekh Abdul Qodir Jaelani

Karamah Syekh Abdul Qodir Jaelani sudah tampak sejak lahir antara lain pada malam kelahirannya.

Pertama, sang ayah yang bernama Abu Shalih Musa Janaki bermimpi kedatangan Rasulullah saw yang diiringi para sahabatnya dan imam-imam mujtahid.

Saat itu, beliau berpesan kepada Abdul Qadir Jaelani:

Wahai Abu Shalih, engkau akan dikaruniai anak laki-laki oleh Allah. Anak itu anak kesayanganku dan kesayangan Allah. Ia akan mendapat pangkat yang tinggi dalam kewalian sebagaimana aku dalam pangkat kenabian.”

Baca Juga: Syekh Abdul Qodir Jaelani Tolak Dijemput Tamu dari Langit 

Nabi-nabi yang lain juga turut menyampaikan kabar gembira kepada Abu Shalih bahwa dirinya akan mendapat karunia anak laki-laki yang akan menjadi Sulthanul Auliya.

Semua wali dan imam-imam yang dimaksum berada di bawah putranya. Siapa pun wali yang tunduk kepadanya akan naik pangkat kewaliannya.

Sebaliknya, wali yang tidak tunduk kepadanya akan dilepas oleh Allah dari kewaliannya.

Ketiga, tidak ada yang dilahirkan pada malam kelahiran Syekh Abdul Qadir di negara Jailani, kecuali semuanya laki-laki.

Jumlahnya ada 1.100 dan semuanya menjadi wali agar menjadi pengiring kewalian Syekh Abdul Qadir.

Keempat, Syekh Abdul Qadir sejak dilahirkan tidak mau menyusu kepada ibunya pada siang hari di bulan Ramadhan.

Seperti ingin tetap berpuasa, menyusunya beralih kepada waktu berbuka puasa.

Sebagian ulama menjelaskan bahwa sejak bayi, Syekh Abdul Qodir telah menjalankan puasa ramadhan.

Kelima, di pundak Syekh Abdul Qadir Jaelani ada bekas telapak kaki Rasulullah saw.

Itu tak lain merupakan bekas telapak kaki Rasulullah saw. saat akan naik ke atas buroq pada malam isra-mi’raj.

Pada malam kelahirannya, juga terpancar cahaya yang sangat terang. Sehingga orang-orang yang menyaksikan tidak mampu menatapnya.

Usia ibu Syekh Abdul Qadir saat itu adalah 60 tahun. Itu pun termasuk salah satu hal yang luar biasa yang langka terjadi pada kebanyakan perempuan. Wallahu a’lam.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.