SPARTANEWS – Tanggal 10 Muharram atau Hari Asyura diperingati sebagai hari bersejarah bagi umat islam, dicatat banyak peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Muharram tersebut
Dalam tradisi masyarakat Betawi 10 Muharram diperingati dengan lebaran yatim, maka sebagai bagian melestarikan tradisi tersebut majelis sewelasan al-ittihad yang biasa melaksanakan lebaran yatim adakan santunan.
Ketua Ketua Majelis Sewelasan Al-Ittihad Ust. Fahrul Rozi mengatakan Alhamdulillah, tiap tahun majelis ini mengadakan lebaran yatim, semoga bermanfaat dan berkah
Baca Juga: Lebaran Yatim 10 Muharram dalam Tradisi Masyarakat Betawi
Baca Juga: Murid Syekh Abdul Qodir Jaelani Tak Pedulikan Nabi Khidir
“Kita ngaji tiap bulan membaca Manaqiban Syaikh Abdul Qadir Al Jailani, dan tiap 10 Muharram kita adakan lebaran yatim berupa santunan. kita melestarikan ngaji diri, ngaji alam dan ngaji al Qur’an,” kata Fahrul
“Dan terimakasih atas smua semoga Allah membalas kebaikan anda smua (materi dan imateri _ sehingga bisa berjalan yg menjadi agenda Tahunan kita), Alhamdulillah Summa Alhamdulillah, terima kasih” pungkasnya
Baca Juga: Kisah Luar Biasa Masa Kecil Syekh Abdul Qodir Jaelani
Baca Juga: Syekh Abdul Qadir Memiliki Karomah Pada Malam Kelahirannya, Terpancar Cahaya
Santuni yatim 10 Muharram merupakan anjuran Nabi Muhammad Saw.
Tradisi 10 Muharram dijadikan sebagai lebaran Yatama, memiliki dasar yang kuat bahwa dianjurkan untuk menyantuni anak-anak yatim pada tanggal 10 Muharram tersebut.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharram). Di mana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga keluarganya.
Kemudian dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
Baca Juga: Tafsir Mimpi Ketemu Orang yang Sudah Meninggal Dunia
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.