Pemerintah tetapkan Tarif LRT Jabodebek, ada Promo Khusus HUT RI ke-78

oleh -2297 Dilihat
oleh
LRT Jabodebek Gambar istimewa

SPARTANEWS – Pemerintahan telah merumuskan memberikan subsidi tarif Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek).

Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek (ditetapkan pada 8 Juni 2023).

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal menjelaskan dalam keterangan resminya pada Sabtu (19/8/2023).

“Pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak.” Jelas Risal

Baca Juga: Presiden Kembali Coba LRT Bareng Penggiat Seni Tanah Air

Baca Juga: Coba Naik LRT Begini Kesan dan Pesan Presiden Jokowi

Risal mengatakan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah melakukan studi dalam menetapkan tarif yang terjangkau. Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut di antaranya yaitu ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

“Dari hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub No. 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya. Di satu sisi kami memerhatikan daya beli masyarakat dan di sisi lain kami juga memerhatikan keberlangsungan dari operator yang mengoperasikan LRT Jabodebek,” ucapnya.

Risal mencontohkan, perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute yaitu: untuk rute Stasiun Dukuh Atas – Jatimulya sepanjang ± 28 km, tarif usulan operator sebesar Rp37.268, sementara tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp23.900 (PSO sebesar 36 persen).

 

Kemudian untuk rute Stasiun Dukuh Atas – Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp33.275, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp21.800 (PSO sebesar 34 persen). Selanjutnya, untuk rute Stasiun Harjamukti – Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.

 

Beberapa rute dengan tarif bersubsidi lainnya diantaranya yaitu: Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km (Tarif Rp11.300), Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Halim sepanjang ± 13 km (Tarif Rp13.400), Stasiun Harjamukti – Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km (Tarif Rp14.800), Stasiun Harjamukti – Stasiun Halim sepanjang ± 19 km (Tarif Rp17.600), Stasiun Jatimulya – Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km (Tarif Rp16.900), Stasiun Jatimulya – Stasiun Halim sepanjang ± 15 km (Tarif Rp14.800), dan Stasiun Cawang – Stasiun Halim sepanjang ± 4 km (Tarif Rp7.100).

Usulkan Skema Tarif Promo Peringati HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Lebih lanjut Risal mengungkapkan, pihaknya tengah mengusulkan beberapa skema pemberian tarif promo dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI. Jika usulan ini disetujui, akan diterapkan pada saat LRT Jabodebek pertama kali dioperasikan atau Commercial Operation Date (COD) yang ditargetkan akan dilakukan pada akhir Agustus 2023.

“Ini merupakan usulan kami agar semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke Angkutan massal LRT Jabodebek. Dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan massal, diharapkan dapat menekan tingkat kemacetan dan polusi udara, khususnya di wilayah perkotaan teraglomerasi seperti Jabodetabek,” tuturnya.

Risal menjelaskan, terdapat dua skema usulan penerapan tarif promo yaitu: pertama, memberikan diskon tarif sebesar 78 persen dan memberikan diskon tarif terjauh sebesar Rp20.000 saja.

Saat ini DJKA masih merumuskan konsep baik besaran dan waktu pelaksanaannya, serta perumusan regulasi yang menjadi dasar hukum pemberlakuan promo ini. “Kalau ini disetujui, kami akan terapkan saat LRT Jabodebek beroperasi komersial pada akhir Agustus mendatang,” katanya.

Kemenhub terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar semakin banyak masyarakat yang beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan massal seperti LRT Jabodebek. Sejumlah upaya yang dilakukan diantaranya yaitu: menyediakan angkutan feeder sebagai first mile (dari rumah ke stasiun) dan last mile (dari stasiun ke tempat tujuan), penyediaan fasilitas park and ride dengan tarif parkir yang terjangkau, dan upaya-upaya lainnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.