BPBD DKI, Tiga Opsi Tekan Polusi Udara Jakarta

oleh -2207 Dilihat
oleh
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji Sumber: Ig @isnawaadji

SPARTANEWS – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan tiga opsi metode yang bisa ditempuh untuk menekan polusi udara di DKI Jakarta.

“Ada tiga metode,” kata Isnawa saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (22/8/2023)

Baca Juga: Instruksi Presiden Soal Buruknya Kualitas Udara Jabodetabek

Baca Juga: ASN DKI Jakarta WFH 50 persen Mulai Hari Ini, Begini Pengawasannya

Pertama, teknologi modifikasi cuaca (TMC) Konvensional TMC Konvensional itu bisa dilakukan tidak hanya di atas wilayah DKI Jakarta saja, tetapi di atas wilayah lain.

Dalam hal ini termasuk di sejumlah wilayah penyangga Jakarta seperti di atas Bekasi, Kepulauan Seribu atau Tangerang jika memungkinkan untuk melindungi Jakarta dari polusi udara.

Kedua, yakni “dry ice” yang sebelumnya pernah dilakukan di Thailand. Namun metode ini jarang dilakukan.

Istilahnya “dry ice” tapi itu tidak mungkin dilakukan di Jakarta. Metode ini pernah dilakukan di Thailand tapi jarang dilakukan. “Itu seperti menyebarkan batu-batu es,” kata Isnawa.

Ketiga, yakni melakukan “spraying” (penyemprotan) seperti yang pernah diterapkan di Beijing. Metode ini dilakukan dengan pesawat kecil, drone atau dari atas gedung-gedung tinggi di Jakarta.

Baca Juga: Melindungi Keuangan Keluarga Dengan Asuransi Jiwa

“Tapi ini belum. Mungkin nanti mau kita usulkan, mungkin bangunan-bangunan tinggi boleh juga tuh ada teknologi ‘spraying’ ya supaya polutan-polutan itu bisa diredam,” ujar Isnawa.

Tiga metode tersebut merupakan hasil rapat gabungan yang telah dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait cara meredam polusi udara di Ibu Kota.

Adapun rapat tersebut digelar secara daring pada Selasa (15/8) pukul 16.00 WIB dan diikuti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asisten Operasi TNI Angkatan Udara (Assops AU) dan Asisten Operasi (Assops) Panglima TNI.

Baca juga: Harun Masiku masih Didalam Negeri, Polri Siap Bantu KPK

Berdasarkan hasil rapat itu, musim kemarau cukup berpengaruh pada meningkatnya polutan di Jakarta sehingga disepakati modifikasi cuaca untuk memancing hujan.

“Hasil rapat itu memang kendalanya kita lagi musim kemarau, jadi namanya gumpalan awan hujan itu sulit. Tapi di 21 (Agustus) ini menurut BMKG ada potensi sedang, kemungkinan bisa dilakukan TMC,” kata Isnawa.

No More Posts Available.

No more pages to load.