SPARTANEWS – Untuk menghadapi krisis global maka butuh kekompakan dan solidaritas antarnegara, termasuk d iantaranya negara-negara selatan global. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menegaskan bahwa harus memperkuat “Spirit Bandung” karena masih sangat relevan.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam sesi BRICS-Africa Outreach and BRICS Plus Dialogue, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15. Acara tersebut terselenggara di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan.
“Kehadiran saya di sini juga berdasarkan keinginan untuk terus menghidupkan “Spirit Bandung”. Yang masih sangat relevan hingga saat ini. Yang mana solidaritas, soliditas, dan kerja sama antarnegara berkembang perlu terus kita perkuat,” tegasnya.
Baca Juga: Dari Afrika, Presiden Jokowi Bertolak ke Tanah Air Indonesia
Presiden Jokowi melihat bahwa situasi dunia saat ini berada di tengah situasi yang mengancam kehidupan umat manusia. Hal tersebut timbul karena perang dan konflik yang terjadi saat ini.
“Perang dan konflik telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, krisis pangan dan telah mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin,” kata Pak Presiden.
Selain itu, Pak Presiden juga menyebut bahwa ancaman lainnya yang juga mengancam kehidupan dunia yakni perubahan iklim. “Belum lagi, ancaman perubahan iklim yang mengintai umat manusia,” tandas Pak Presiden.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kukuhkan 76 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2023
Oleh sebab itu, untuk menghadapi berbagai situasi tersebut. Presiden Jokowi memandang bahwa perlu adanya kolaborasi dan solidaritas antarnegara di seluruh dunia. Sama seperti halnya saat menghadapi pandemi Covid-19.
“Dari pandemi kita telah belajar bahwa krisis global tidak akan bisa selesai kalau kita bekerja sendiri-sendiri atau oleh sekelompok negara saja. Namun kita semua membutuhkan kolaborasi dan solidaritas bersama untuk mengatasinya,” ujar Pak Presiden.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kehadirannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15. Selain untuk Indonesia juga untuk mewakili suara rakyat negara-negara selatan global yang juga menginginkan solusi terbaik untuk menghadapi krisis.
“Kehadiran saya hari ini bukan hanya sebagai pemimpin Indonesia. Tetapi sebagai sesama pemimpin the global south, yang mewakili 85 persen populasi dunia, yang inginkan win-win formula,” tegas Pak Presiden.
Baca Juga: Golkar dan PAN Gabung ke Prabowo, Begini Respon Jokowi
Presiden Jokowi adalah seorang tokoh politik yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Ia mulai menjabat sebagai Presiden sejak tanggal 20 Oktober 2014. Jokowi adalah pemimpin keenam Indonesia setelah reformasi, dan ia telah mengemban tanggung jawab untuk memimpin negara selama beberapa tahun.
Sebagai Presiden, tugas Jokowi adalah memimpin pemerintahan, mengambil keputusan strategis, dan mengawasi pelaksanaan berbagai program dan proyek untuk kemajuan negara. Selama masa jabatannya, dia telah fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan berbagai inisiatif lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Pak Jokowi terkenal dengan gaya kepemimpinannya yang sederhana dan dekat dengan rakyat. Ia giat melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia untuk memahami secara langsung permasalahan yang ada di masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah membangun infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.