Syekh Abdul Qadir Jailani Pernah Gagal Masuk Madrasah, Inilah Silsilah Keilmuannya

oleh -2231 Dilihat
oleh
Syekh Abdul Qodir Jaelani

SPARTANEWS – Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Ulama yang tekun belajar sejak kecil, ibunya telah mendidik dalam keluarga kemudian mengirim ke Madrasah lokal di Kota Jilan untuk belajar agama Islam sejak berumur lima 5 tahun, dan beliau menuntut ilmu di Madrasah tersebut selama 10 tahun.

Saat berusia 18 tahun, ia memohon ijin kepada ibunya untuk melanjutkan pendidikannya di Baghdad yang pada masa itu sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban.

Syekh Abdul Qadir muda tiba di Baghdad 488H. mendaftar di Madrasah Nizhamiyah lembaga pendidikan yang pernah dipimpin Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali, lalu lembaga pendidikan tinggi itu dilanjutkan oleh adiknya yakni Abu Hamid Ahmad.

Baca Juga: Nasab Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, Silsilah Ayah dan Ibunya

Baca Juga: Kisah Raja Jin Cina Takluk pada Syekh Abdul Qodir Jaelani

Namun Syekh Abdul Qadir gagal menimba ilmu di madrasah Nizhamiyah yang didirikan pada tahun 1065 M oleh Menteri Persia yakni Nizam al-Mulk.

Walaupun kecewa karena penolakan tersebut ternyata membawa hikmah tersendiri. Hari-hari Syekh Abdul Qadir terus diisi dengan banyak bertafakur dan khalwat.

Di samping itu, ia leluasa mengikuti majelis ushul dan fikih mazhab Hambali yang diselenggarakan sejumlah guru di pinggiran Baghdad, semisal Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husain al-Farra’, atau Abu Sa’ad al-Muharrimi.

Di Madrasah tersebut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani sempat berguru kepada ulama-ulama tersohor dan mendapat ilmu qira’at, tafsir, hadits, fiqih, ushul fiqh, ushuluddin dan tasawuf.

Guru-guru Syekh Abdul Qodir Al Jailani adalah:

Abul Wafa’ Ali Ibnu Aqil, Abu Zakaria Yahya bin Ali at Tibrizi, Abu Sa’id bin Abdul Karim

Abul Anaim Muhammad bin Ali bin Muhammad, Abu Sa’id bin Mubarok al Mahzumi, Abu Khoir Hammad bin Muslim Addabbas,

Dalam bidang hadits, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani memperoleh ilmu dari beberapa ulama, diantaranya:

Sayyid Abul Barokat Talhah al Quli, Abul An’am Muhammad bin Ali bin Maemun al Farisi, Abu Utsman Ismail bin Muhammad al Isbhihani, Abu Gholib Muhammad bin Hasan al Baqilani, Abu Muhammad Ja’far bin Ahmad bin Husaini, Sayyid Muhammad Muhtar al Hasyimi, Sayyid Abu Manshur Abdurrahman al Qoz’az, Abul Qosim Ali bin Ahmad Ban’an al Karghi.

Dalam bidang fiqih, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berguru pada beberapa ulama’ diantaranya:

Abul Wafa’ Ali Ibnu Aqil, Abul Hasan Muhammad bin Qodhi Abul Ula, Aul Khattab Mahfudz al Hambali.

Dalam bidang adab, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berguru pada: Al Alamah Abu Zakaria at Tabrizi, beliau merupakan salah satu ulama yang mashur dan cukup produktif pada masa itu, karya belliau diantara adalah “Tafsir Alqur’an wa I’rob” , “Syarah Qoshoidul Asyr“ dan “Sarah Diwan abu Tamam”.

Dalam mendalami ilmu tasawuf, beliau berguru pada Syaikh Hammad bin Muslim ad-Dabbas. Pemikiran-pemikiran Syaikh Ad-Dabbas inilah yang kemudian banyak mempengaruhi kehidupan sufistik Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani.

No More Posts Available.

No more pages to load.