Pembacaan Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani 26 September, Malam ini

oleh -1903 Dilihat
oleh
Syekh Abdul Qodir Jaelani

SPARTANEWS – Zikir manaqib Syekh Abdul Qodir al-Jilani adalah pembacaan kitab Manaqib an-Nurul Burhani tanggal 26 September, kegiatan manaqiban (yakni pembacaan manaqib bersama) rutin diadakan setiap malam 11 bulan di bulan hijriah dimajelis Sewelasan Al Ittihad

Kitab an-Nurul Burhani ini diamalkan setelah mendapat ijazah dan sudah dihadiri oleh KH. Syarif (Habib) Hud bin Yahya Babakan Ciwaringin Cirebon tahun 2011

Diantara para jamaah Manaqib banyak diantaranya belum mengikuti thariqah, tetapi khusyuk mendengarkan bacaan serta dzikir yang disusun dalam kitab Manaqib tersebut.

Maka mereka yang belum berthariqah boleh membaca Manaqib seperti dilansir dari laman Jam’iyyah Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah sebagai berikut;

Dalam keputusan Muktamar II JATMAN di Pekalongan Tanggal 8 Jumadil Ula 1379H/ 9 November 1959 H, para ulama bersepakat bahwa bagi orang yang belum berthariqah diperbolehkan untuk membaca manakib Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Pembaca tersebut termasuk pecinta Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani.

Keputusan ini didasarkan dalam Shahih Bukhari: “Merekalah orang-orang yang teman duduknya tidak celaka.”

Dalam kitab Riyadh al-shaalihiin disebutkan bahwa apabila kamu melewati taman surga, maka berhentilah untuk turut menikmatinya. Juga berdasar hadis Abdullah bin Umar, ia berkata: “Seorang laki-laki menemui Rasulullah saw. kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana menurut Anda tentang orang yang mencintai suatu kaum padahal mereka tidak pernah bertemu dengannya?” Rasulullah saw. bersabda: Seseorang akan bersama orang yang dicintainya kelak di akhirat”.

Di samping itu, dalam kitab Jalaa’ al-Zhalaam ‘alaa Aqidah al-‘Awaam dikatakan, “Ketahuilah bahwa seyogyanya setiap muslim yang mencari keutamaan dan kebaikan itu mencari berkah. Pancaran rohani, terkabulnya doa dan turunnya rahmat di hadirat para wali di majlis-majlis mereka, baik mereka itu masih hidup maupun sudah wafat, di makam-makam mereka, pada saat mereka disebut-sebut ketika banyak orang berkumpul dalam rangka berziarah kepada mereka dan ketika keutamaan serta manakib mereka dibacakan dan dihayati.”

Sedangkan mendengarkan bacaan manakib Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani itu diperbolehkan seperti membaca sendiri. Adapun pendengar itu termasuk pecintanya sebagaimana tersebut di atas.

No More Posts Available.

No more pages to load.