SPARTA NEWS – Aktivitas vulkanik Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara masih tinggi. Saat ini status masih tetap pada level IV atau awas.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sejauh inj Gunung Ibu telah mengalami 27.371 kali gempa. Ini terhitung dalam kurun waktu sebulan, atau sejak 1 Mei hingga 1 Juni 2024.
“Kubah lava telah melampaui dinding kawah. Sehingga mengakibatkan terjadi guguran lava ke arah utara dan barat laut,” kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Ia menjelaskan, pada 1 Mei hingga 1 Juni 2024, Badan Geologi mencatat ada sebanyak 65 kali gempa letusan di Gunung Ibu. Sedangkan gempa guguran terjadi 14 kali gempa, 4.637 kali gempa hembusan, dan 235 kali gempa harmonik.
Kemudian tercatat juga ada sebanyak 15 kali gempa tornillo, 21.381 kali gempa vulkanik dangkal. Selanjutnya, 648 kali gempa vulkanik dalam, 12 kali gempa tektonik lokal, 363 kali gempa tektonik jauh, dan 1 kali gempa terasa di Gunung Ibu.
Selama periode tersebut, Badan Geologi juga merekam kemunculan 12 erupsi dengan tinggi awan abu vulkanik berkisar antara 1.000 sampai 6.000 meter di atas puncak. Kolom abu itu berwarna kelabu dengan intensitas tebal berdurasi 200 sampai 552 detik.
Pada beberapa kejadian erupsi terdengar suara dentuman serta gemuruh hingga ke pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu. Letusan itu juga disertai lontaran lava pijar yang mencapai radius 1,5 kilometer dari bibir kawah.
Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut. Secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
