Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat hingga 24 Juli 2024 jumlah pengungsi akibat banjir di Halmahera Tengah mencapai 1.726 orang.
Ribuan pengungsi tersebut tersebar di delapan pos pengungsian, sementara yang terbanyak berada Pos Pengungsian Lukulamo 373 orang, dan Pos Pengungsian Lelilef 363 orang.
Kepala BPBD Malut, Fehby Alting, menyebutkan bahwa upaya penanggulangan banjir melibatkan 203 personel dari berbagai instansi, termasuk Kodim 1512/Weda, Polres Halteng, BPBD dan relawan.
“Evakuasi warga terdampak dilakukan secara bertahap,”ujar Fehby kepada rri.co.id, melalui sambungan telepon seluler, Kamis (25/7/2024).
Kepala BPBD Malut, Fehby Alting ketika menyerahkan bantuan ke pos pengungsian banjir di Halmahera Tengah.(Foto: Dok BPBD Malut).
BPBD Maluku Utara, atas perintah Pj. Gubernur Samsuddin A Kadir, juga telah mendistribusikan bantuan ke pos-pos pengungsian berupa beras, mie instan, popok, susu, biskuit dan selimut.
Fehby mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap prakiraan cuaca buruk yang berpotensi terjadi pada 26-28 Juli, dengan ancaman hujan ringan dan angin kencang di sejumlah wilayah Malut.
Ia juga menekankan pentingnya mengenali potensi ancaman bencana dan memperoleh informasi dari sumber terpercaya demi mengurangi risiko informasi palsu.
“Kami imbau masyarakat untuk mengenali potensi ancaman di lingkungan masing-masing dan meningkatkan pemahaman terkait dengan pengurangan risiko bencan,”ucapnya.