5000 Jamaah Haul Nyai Naddiroh dan Manaqib Syekh Abdul Qodir

oleh -207 Dilihat
oleh

SPARTA NEWS – Sekitar 5000 an jamaah menghadiri peringatan Haul Ibu Nyai Naddiroh Munawaroh dan Dzikir Manakib Kubro di Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al Ma’rifah Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

Selain itu terdapat acara malam penganugerahan kepada 224 santri berprestasi dalam acara Manakib Kubro Dzikir Syekh Abdul Qodir Jaelani, Sabtu (3/8/2024).

Diketahui, Pesantren Kebon Kelapa Almarifah secara rutinan mengadakan Dzikir Manakib Kubro yang kali ini sekaligus disertai Haul Ibunda Nyai Nadiroh.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Ma’rifah Kebon Kelapa Cirebon KH. Syamsul Ma’arif sekaligus Pimpinan Majlis Dzikir, menjelaskan bahwa haul kali ini adalah bentuk bakti dari kewajiban seoranf anak dan murid kepada Ibu Nyai Naddiroh Munawaroh.

“Ini merupakan suatu kewajiban bagi anak kepada orang tua berikut guru kita semua yang disebut istilah Barron biwalidaihi yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua,” katanya.

Hal ini tercermin seperti yang dijelaskan Allah swt dalam QS. Luqman (31) ayat 14

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ۝

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu

Kiai Syamsul mengatakan, cara berbuat baik kepada kedua orang tua yang masih hidup yaitu dengan menghormati dan mematuhi perintahnya serta mencukupi kebutuhannya.

“Sedangkan mereka yang sudah tiada, maka kita do’akan mereka, ya di antaranya dengan peringatan Haul ini untuk mendoakan orang tua kita,” ujarnya.

Tradisi Haul Dalam Pandangan Islam

Apa itu Haul? Arti kara Haul itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu haala-yahuulu-hawlan yang berarti satu tahun atau 12 bulan.

Tradisi haul diadakan berdasarkan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Imam Muslim bahwa: “Rasulullah berziarah ke makam Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dalam perang Uhud dan makam keluarga Baqi’.

Beliau mengucap salam dan mendoakan mereka atas amal-amal yang telah mereka kerjakan (HR Muslim).

Hadits lain diriwayatkan oleh Al-Wakidi bahwa Rasulullah saw mengunjungi makam para pahlawan perang Uhud setiap tahun. Jika telah sampai di Syi’ib (tempat makam mereka).

Rasulullah agak keras berucap: Assalâmu’alaikum bimâ shabartum fani’ma uqbâ ad-dâr (Semoga kalian selalu mendapat kesejahteraan atas kesabaran yang telah kalian lakukan. Sungguh akhirat adalah tempat yang paling nikmat).

Abu Bakar, Umar dan Utsman juga malakukan hal yang serupa. (Najh al-Balâghah, halaman 394-396).

Para ulama menyatakan peringatan haul tidak dilarang oleh agama bahkan dianjurkan. Ibnu Hajar dalam Fatâwa al-Kubrâ Juz II halaman 18 menjelaskan, para sahabat dan ulama tidak ada yang melarang peringatan haul sepanjang tidak ada yang meratapi mayit atau ahli kubur sambil menangis.

Di dalam tradisi haul banyak hikmah besar yang terkandung di dalamnya, di antaranya :

1. Untuk mendoakan mayit.

Tidak ada tradisi haul yang tidak mendoakan mayit, yakni dengan membaca tahlil dan doa yang ditujukan kepada ahli kubur.

Untuk di PP Almarifah di dalam acara Haul tidak hanya sekedar tahlil, melainkan di adakan pula khataman Al-Quran, sekaligus Manakib Kubro yang di dalamnya terdapat bacaan alquran dan solawat Nabi

2. Ibrah (pelajaran).

Setiap haul akan ditampilkan biografi keteladanan seorang tokoh kita haoli semasa hidupnya,

3. Tempat bekumpulnya ulama.

Sudah menjadi hal umum, jika ada acara haul, banyak ulama dan kiai yang diundang. Sehingga tempat acara haul bagaikan perkumpulan/reuni para alim ulama.

Masing-masing ulama yang hadir akan memberikan keberkahan tersendiri bagi acara tersebut. Itulah salah satu hikmah di adakannya peringatan Haol.

Sebagai informasi, Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Ma’rifah telah membuka pendaftaran tahun ajaran 2024/2025 santri/siswa baru untuk jenjang RA/PAUD, DTA/TPQ, MI, SLB, MTs, SMK dan MA Al-Ma’rifah.

Dengan Visi mewujudkan sumber daya manusia yang berwawasan luas, terampil dan berakhlakul karimah. Adapun program unggulannya adalah tahfidz qur’an, pendalaman kitab kuning, intensif bahasa Arab/inggris, Teknologi Komputer dan Jaringan bimbingan tata boga, bimbingan tata busana. (*)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.