Jelajahi Desa Adat di Kalimantan, Kental akan Budaya dan Tradisi

oleh -975 Dilihat
oleh
Ilustrasi/Pixabay

SPARTA NEWS – Soal budaya yang ada ditanah air memang sangat beragam dan menarik serta tidak ada habisnya untuk diketahui, termasuk Pulau Kalimantan.

Pulau yang sebagian besar dihuni oleh suku Dayak ini terkenal dengan budayanya yang sangat kuat dan masih terjaga hingga saat ini.

Hal ini terlihat dari banyaknya desa adat di Kalimantan yang masih dilestarikan. Nyatanya, kehadiran desa adat yang kaya akan kearifan lokal menginspirasi banyak desa wisata lain di Kalimantan.

Menariknya lagi, desa-desa adat di Kalimantan juga dapat menjadi sarana pengetahuan bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk mengenal lebih jauh budaya dan tradisi Suku Dayak di Pulau Kalimantan.

Atmosfer budaya Dayak yang sangat kental, ditambah ornamen dari ukiran-ukiran khas Dayak yang sangat autentik dari tiap rumah di desa adat, turut menjadi daya tarik wisata di Pulau Kalimantan.

Bagi yang ingin merasakan langsung atmosfer serta kearifan lokal dari masyarakat Suku Dayak bisa mengunjungi desa-desa adat di Kalimantan berikut ini:

Desa Pampang

Bisa dibilang, Desa Adat Pampang merupakan desa adat di Kalimantan yang cukup terkenal. Diresmikan sebagai desa adat sejak 1991, Desa Adat Pampang menjadi tempat memelihara dan melestarikan adat istiadat budaya Suku Dayak.

Desa adat yang berlokasi di Sungai Siring, Kota Samarinda, Kalimantan Timur ini dihuni oleh Suku Dayak Apokayan dan Dayak Kenyah, yang dahulunya menghuni wilayah Kutai Barat dan Malinau.

Daya tarik utama Desa Adat Pampang adalah kemegahan dari Rumah Lamin Adat, rumah khas Suku Dayak yang memiliki panjang sekitar 40-15 meter dan tinggi sekitar 3 meter dari permukaan tanah.

Rumah adat tersebut terbuat dari kayu ulin, lengkap dengan berbagai hiasan dan ukiran berwarna hitam, putih, dan kuning khas Suku Dayak pada dinding rumah.

Selain rumah, daya tarik lainnya Desa Adat Pampang adalah Upacara Junan yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun silam, yakni ritual mengambil gula yang berasal dari batang tebu dengan cara diperas menggunakan kayu ulin.

Desa Lekaq Kidau

Berada di di Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Desa Adat Lekaq Kidau merupakan desa yang mayoritas dihuni oleh Suku Dayak Kenyah.

Ada banyak kearifan lokal yang bisa dilihat langsung di Desa Adat Lekaq Kidau, mulai dari tradisi dan budaya yang khas, hingga aksesori dan baju yang dipakai masyarakat Suku Dayak Kenyah.

Ciri khas yang paling mudah dikenali dari masyarakat Desa Adat Lekaq Kidau adalah cuping telinga panjang. Sebuah tradisi yang sudah dilakukan Suku Dayak Kenyah sejak masih bayi, hal ini berkaitan dengan tingkatan sosial seseorang.

Selain itu, masyarakat Desa Adat Lekaq Kidau juga memakai Seraung, sejenis topi rajut dari daun palem lebar dan banyak tumbuh di hutan.

Desa Pulau Sapi

Sebuah desa adat sekaligus desa wisata yang berada di Kecamatan Mentarang, Malinau, Kalimantan Utara yang dihuni mayoritas Suku Dayak Lundayeh.

Daya tarik dari desa adat di Kalimantan ini adalah rumah-rumah masyarakat yang dicat warna warni, dan terdapat dua patung replika buaya di Balai Adat Desa Adat Pulau Sapi.

Di desa ini juga terdapat atraksi budaya dalam balutan Festival Aco Lundayeh, yakni pagelaran seni dan budaya antara suku Lundayeh yang ada di Indonesia, Sabah dan Serawak Malaysia, dan Brunei Darussalam yang berada di wilayah Pulau Borneo.

Desa Bung Kupu’ak

Berbatasan langsung dengan Malaysia, daerah Jagoi Babang di Kalimantan Barat juga memiliki Desa Adat Bung Kupu’ak yang menjadi salah satu kampung adat tua bagi Suku Dayak Bidayuh.

Salah satu daya tarik wisata dari desa adat di Kalimantan yang juga dikenal sebagai Desa Wisata Jagoi Babang ini adalah tradisi Gawia Sowa khas masyarakat Suku Dayak Bidayuh, yang turut masuk dalam satu dari 101 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.

Tradisi ini digelar untuk mensyukuri hasil panen, kesehatan dan keamanan masyarakat desa kepada Yang Maha Kuasa (Jubata), serta roh leluhur yang diyakini bersemayam di gunung, hutan, dan lembah.

Dibalut dalam festival budaya, Gawia Sowa menampilkan seni adat dan budaya leluhur, seperti ritual, tari-tarian, rumah adat, dan berbagai kearifan lokal yang berasal dari lingkungan alam sekitar di Desa Adat Bung Kupu’ak.

Desa Miau Baru

Desa adat di Kalimantan yang masih mempertahankan keunikan ragam tarian dan seni, sekaligus menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Suku Dayak Kayan. Terletak di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur desa Miau Baru menyimpan beragam hal unik.

Seperti terdapatnya Gerbang Lekan Maran yang menjadi pintu masuk serta menggambarkan kesenian dan kebudayaan Suku Dayak Kayan di Desa Miau Baru.

Gerbang tersebut berbentuk unik, karena terbuat dari bahan kayu ulin berukir kokoh dan lumbung padi (lepo parai) dengan ukiran Suku Dayak Kayan yang sangat khas.

No More Posts Available.

No more pages to load.