SPARTA NEWS – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat berangsur surut. Namun demikian, akses jalan lingkungan So’do masih dalam perbaikan dan belum dapat dilalui.
Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama, sehingga Sungai Kali Mamuju tidak mampu menampung debit air dan meluap pada Selasa (13/8/2024).
“Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Mamuju, banjir terjadi pada pukul 15.30 WITA dengan tinggi muka air mencapai 80 cm, merendam wilayah Kelurahan Mamunyu, Binanga, dan Desa Bambu di Kecamatan Mamuju,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Kamis (15/8/2024).
Korban jiwa dilaporkan sebanyak 718 Kepala keluarga terdampak. Untuk sarana dan prasarana, kerugian materil meliputi 717 unit rumah terdampak, satu unit rumah rusak berat, satu ruas jalan terputus, dan satu jembatan gantung terancam putus.
Upaya penanggulangan bencana dilakukan oleh BPBD Kabupaten Mamuju bersama pihak kecamatan, TNI, Polri, dan masyarakat setempat dengan melakukan pendataan dan evakuasi warga terdampak.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa wilayah Kabupaten Mamuju masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan.
Dengan cuaca yang masih berpotensi hujan, masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi cuaca secara berkala, terutama bagi mereka yang berada di daerah rawan banjir.
BNPB pun menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem yang diperkirakan oleh BMKG.
Masyarakat yang berada di daerah rawan banjir diharapkan untuk memantau informasi cuaca secara berkala dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika diperlukan.
Selain itu, masyarakat diminta mengikuti arahan dari petugas di lapangan dan tidak mendekati lokasi jembatan atau jalan yang rusak demi keselamatan.