SPARTA NEWS – Gunung Semeru kembali erupsi pada hari ini, Minggu (15/9/2024). Erupsi gunung api yang berada di perbatasan Lumajang dengan Malang itu terjadi pada pukul 09.08 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian menyebut, kolom abu vulkanik teramati hingga 700 meter di atas puncak. “Kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut,” katanya.
Ia mengatakan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 129 detik.
Erupsi sebelumnya terjadi pada pukul 01.17 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 105 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut Gunung Semeru masih berstatus Waspada. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru. Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Selain itu perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.