SPARTANEWS – Usai dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kepala Badan Penyelenggara Haji KH Mochamad Irfan Yusuf dan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjutak melakukan kunjungan ramah tamah ke Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng, Jakarta.
Kunjungan keduanya dalam rangka silaturahmi dan sharing dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) beserta jajaraqn eselon 2 terkait gambaran singkat siklus perhajian yang persiapannya dilakukan sepanjang tahun.
Dirjen PHU Hilman Latief dalam pertemuan tersebut mengatakan persiapan penyelenggaraan haji sudah dilakukan jajaran PHU sejak jauh hari untuk antisipasi lebih awal kemungkinan yang akan terjadi pada penyelenggaraan ibadah haji 1446H/2024M.
“Per tanggal 23 Oktober ini, untuk progresnya kami sudah mulai mencari tempat di Mina, lalu rencananya akan menyambung ke Arafah. Kita juga sedang menunggu persetujuan Menteri Agama jika semuanya sudah sesuai. Jadi persiapan haji dimulai dari jauh hari, sehingga bisa diantisipasi lebih awal,” kata Hilman di Ruang Sidang 1 Kantor Ditjen PHU, Kementerian Agama di Jakarta, Rabu (23/10/2024).
“Semoga dengan hadirnya Badan Penyelenggaraan Haji ini kita bisa tingkatkan sinergi dan koordinasi sehingga kerjasama perhajian yang dibuat, baik secara internal maupun stakeholders semakin efektif dan bisa menciptakan sistem keberlangsungan yang dapat dirasakan jemaah di tahun-tahun selanjutnya,” sambung Hilman.
Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Saiful Mujab, menambahkan bahwa skema perhajian dimulai pada 18 Juni 2024 yang diawali dengan melakukan penyerahan dokumen persiapan awal dan kuota haji, aktivasi garansi elektronik, dan aktivasi portofolio keuangan elektronik di Ehaj.
“Jadi, sembari menunggu kuota yang diberikan oleh Arab Saudi, kami terus melakukan mitigasi dan persiapan layanan. Karena walaupun siklus hajinya berulang, masalah yang ditimbulkan bisa beragam dan tidak terduga tergantung kondisi layanan nanti,” jelas Saiful.
Dari sisi istithaah jemaah juga tidak luput dari perhatian Ditjen PHU. Dibandingkan tahun 2023, tahun 2024 total jemaah wafat jauh berkurang. Untuk itu, tes istithaah jemaah akan dipakai untuk jemaah haji yang akan berangkat di tahun depan.
“Kami terus berusaha melihat kondisi lapangan, karena bisa jadi sistem yang sudah dibuat hasilnya tidak sesuai atau bahkan tidak berfungsi karena efek eksternal. Jadi, ini yang selalu kami lakukan untuk membuat strategi dan alur untuk mempermudah jemaah baik saat berada di Indonesia maupun di Arab Saudi,” tandas Saiful.