SPARTANEWS – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya membangun Kesiapsiagaan Nasional dengan memperlengkapi dan mempersiapkan aparatur kewilayahan, termasuk personel Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta instansi terkait lainnya.
“Kita terus mempersiapkan aparatur di masing-masing wilayah agar tetap melaksanakan kesiapsiagaan nasional,” ujar Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Brigjen. Pol. Wawan Ridwan, dalam keterangannya terkait Kegiatan Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Personel TNI, Polri, dan instansi terkait dalam Mendukung Penanggulangan Terorisme di Provinsi Lampung pada Kamis (24/10/2024).
Wawan menekankan bahwa peningkatan kapasitas aparatur keamanan memegang peranan krusial di tengah dinamika pergerakan jaringan teror yang masih aktif di bawah permukaan.
“Meskipun hingga saat ini belum ada aksi teror atau zero terrorist attack, di bawah permukaan masih terjadi penyebaran paham ideologi kekerasan bahkan pendanaan,” ungkapnya.
Menurut Wawan, tantangan penanggulangan terorisme saat ini dapat diatasi melalui sinergi multipihak. “Berbagai kondisi saat ini menunjukkan bahwa ancaman dan tantangan penanggulangan terorisme nyata dan perlu ditanggulangi bersama,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang narasumber yang juga merupakan mitra deradikalisasi, Ken Setiawan, memaparkan cara uniknya dalam mencegah bahaya intoleransi di Provinsi Lampung, yaitu melalui gim online. Ken bersama anaknya menciptakan tujuh gim dalam ruang digital untuk menanamkan nilai keberagaman kepada generasi muda, khususnya siswa sekolah dasar dan menengah.
“Gimnya total ada tujuh, termasuk Jelajah Lampung dan Lorong Toleransi. Dalam gim tersebut, terdapat pertanyaan-pertanyaan tentang Lampung, lima falsafah hidup Lampung, kearifan lokal, dan pertanyaan lainnya yang berkaitan dengan keberagaman. Kami juga kampanyekan gim ini ke sekolah-sekolah,” jelas Ken Setiawan.
Ken mengapresiasi BNPT atas implementasi program pencegahan yang menurutnya sangat efektif. “Kegiatan-kegiatan BNPT sangat efektif karena di situ kita bisa menyampaikan pesan kebangsaan dan keanekaragaman untuk hidup bersama meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda,” pungkas Ken.
Sebagai informasi, dalam kegiatan ini, 50 aparatur wilayah diberikan pembekalan dengan beragam tema yang berkaitan dengan tugasnya, seperti analisis Ipoleksosbud (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya), wawasan kebangsaan, serta berbagi pengalaman (sharing experience) dengan mitra deradikalisasi.