Hadits Kebersihan Kuku, Bulu Ketiak, Kumis dan Bulu Kemaluan

oleh -676 Dilihat
oleh

SPARTA NEWS – Salah satu bentuk kesempurnaan Islam adalah adanya ajaran tentang sunnah – sunnah fitrah. Sunnah ini merupakan sesuatu yang sudah dilakukan sejak dulu dan sesuai dengan fitrah manusia. Yaitu fitrah kepada keindahan dan kebersihan.

Saat seorang muslim menjalankan sunnah fitrah, maka orang tersebut akan mendapatkan manfaat baik secara agama maupun dunia. Beberapa manfaat yang didapat dari melaksanakan sunnah fitrah adalah memperindah penampilan, membersihkan badan, menjaga kesucian, menyelisihi simbol orang kafir, dan melaksanakan perintah syariat.

Salah satu hadits mengenai sunnah fitrah ini adalah hadits dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw bersabda:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

Al-fithrotu khomsun, al-khitanu, wal-istihdadu, waqoshshus syaribu, wataqlimul azhfari, wanatful abathi

Artinya: “(Sunnah) fitrah ada lima, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, memendekkan kumis, dan memotong kuku.” (HR Bukhari dan Muslim).

Meskipun disebut sebagai sunnah fitrah, pada dasarnya tidak semua sunnah fitrah memiliki hukum sunnah. Sebagian sunnah fitrah juga ada yang masuk dalam perkara sangat dianjurkan hingga wajib. Berikut ini adalah lima sunnah fitrah yang perlu Anda ketahui berdasarkan hadits tersebut:

1. Khitan
Khitan merupakan salah satu bentuk sunnah fitrah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim laki – laki. Biasanya, khitan dilaksanakan pada saat seorang anak laki – laki belum masuk ke usia baligh. Khitan pada anak laki – laki dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan juga untuk menjaga kebersihan seorang muslim.

2. Mencukur bulukemaluan (Istihdaad)
Dalam bahasa Arab, mencukur bulu kemaluan disebut sebagai istihdaad. Kata ini berasal dari kata hadiid yang berarti besi. Penggunaan istilah tersebut digunakan karena saat mencukur bulu kemaluan biasanya dilakukan dengan sesuatu yang tajam seperti pisau cukur.

Mencukur bulu kemaluan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari memotong atau menggunting, mencukur habis, ataupun dengan mencabutnya. Hikmah dari sunnah fitrah ini adalah untuk menjaga tubuh agar menjadi bersih dan juga indah.

3. Memotong kumis dan merapikannya
Seorang muslim sebaiknya memotong kumis dan merapikannya. Sehingga, penampilannya menjadi lebih indah, rapi, dan bersih. Selain itu, hikmah lain dari sunnah fitrah memotong kumis adalah untuk membedakan seorang muslim dengan orang kafir. Bersama dengan itu, disunnahkan pula untuk memelihara janggut. Karena biasanya, orang kafir cenderung memelihara kumis dan memotong janggut.

4. Memotong kuku
Memotong kuku juga merupakan salah satu sunnah fitrah yang sangat dianjurkan. Seorang muslim dianjurkan untuk memotong kuku dan tidak membiarkan kukunya tumbuh panjang. Selain sebagai sunnah fitrah, memotong kuku juga membantu menjaga kebersihan dan menghilangkan kotoran yang ada di bawah kuku.

Sunnah fitrah memotong kuku juga dilakukan untuk menjauhi kemiripan atau menghindari seorang muslim bertasyabbuh dengan binatang buas. Karena biasanya, seekor binatang buas hidup dengan kuku yang panjang.

5. Mencabut bulu ketiak
Sunnah fitrah selanjutnya adalah dengan menghilangkan bulu – bulu yang tumbuh di lipatan kulit. Seorang muslim bisa mencabut, menggunting, ataupun melakukan hal lainnya untuk menghilangkan bulu yang tumbuh di area tersebut.

Bulu ketiak yang tumbuh lebat biasanya akan menjadi sarang bakteri dan tidak sehat. Dengan mencabut bulu ketiak, maka tubuh akan menjadi bersih dan bau badan yang tidak enak akan menghilang.

Itulah beberapa macam sunnah fitrah yang perlu Anda ketahui. Pada dasarnya, sunnah – sunnah fitrah tersebut tidak memiliki batas waktu tertentu untuk dilakukan. Anda bisa melakukannya sesuai dengan kebutuhan. Namun, untuk empat sunnah fitrah terakhir, Anda dianjurkan untuk melakukannya tidak lebih dari 40 hari sekali

وقت لنا في قص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط وحلق العانة أن لا نترك أكثر من أربعين ليلة

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari empat puluh hari.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan An-Nasa’i).

Menurut As-Syaukani membawakan perkataan Imam an-Nawawi, membersihkan rambut kemaluan yang paling afdhal adalah dengan cara dicukur. Sementara itu, dalam mencukur rambut kemaluan, hendaknya dimulai dengan rambut bagian kanan atas lalu dilanjutkan menyamping ke kiri. Jika mengalami kesulitan, maka boleh dilakukan dari arah manapun bergantung dari situasi.
Namun, hal paling utama dan terpenting saat mencukur rambut kemaluan adalah berdoa terlebih dahulu supaya jin tidak mengintip saat Anda hendak mencukur rambut kemaluan.

No More Posts Available.

No more pages to load.