Khutbah Jum’at; Allah Membela Para KekasihNya

oleh -471 Dilihat
oleh

Oleh Hadi Kurniawan

Khutbah Jum’at

Khutbah Jum’at merupakan Rukun dari pada ibadah shalat Jum’at yang mempunyai syarat tersendiri, khutbah Jum’at dilaksanakan sebelum melaksanakan shalat Jum’at 2 rakaat secara berjamaah

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَى أَوْلِيَائِهِ بِالْمَحَبَّةِ، وَنَهَدَهُمْ فِي الدُّنْيَا قَلمْ يَرْغَبُوا فِي مِثْقَالِ حَبَّةٍ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شهَادَةَ مَنْ عَرَفَ رَبَّهُ وَاشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَفضلُ مَنْ نَصَحَ الْخَلْقَ وَنَبَّهُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى إِلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اخْتَصَّهُمْ بِالصُّحْبَةِ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أَوْ مِنكُمْ وَايَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَكُمْ تُفْلِحُونَ

 

Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah

Para kekasih Allah seperti rasul-rasulnya dan orang-orang yang sholeh itu tidak dapat dihinakan dan direndahkan kedudukannya dengan menimpakan percobaan yang berat kepadanya

Akan tetapi apabila ada orang yang menganiaya para kekasih Allah dan menghalangi usahanya maka orang yang berbuat tersebut akan dihinakan oleh Allah di dunia dan akhirat, di dunia namanya sangat hina dan rendah untuk selama-lamanya dicatat dalam sejarah segala kekejaman dan kezalimannya sehingga setiap kali dibaca sejarahnya selalu manusia melaknat dan mengutuknya dan di akhirat mereka akan disiksa dengan siksaan yang sangat pedih

Baca Juga; Khutbah Jum’at, Ibadah Tujuan Diciptakannya Manusia.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأشْهَادُ

يَوْمَ لا يَنْفَعُ الظَّالِمِينَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ

“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (Hari Kiamat),

(yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk. (Q.S al Ghafir:51-52)

Di kehidupan dunia dan pada hari berdiri siksa yakni hari kiamat, ya itu hari yang tidak berguna ozon orang-orang yang zalim dan bagi mereka laknat Allah mereka itu seburuk-buruknya orang yang akan masuk neraka sebagai tempat tinggal

Untuk membuktikan kenyataan tersebut marilah kita menengok sejarah kisah Nabi Yahya as. Yang telah dibunuh oleh raja herodus cerita pembunuhan tersebut agar manusia tahu bahwa raja herodus itu adalah pemimpin yang zalim yang tidak mau menerima kebenaran.

Sedangkan kekasihmu yaitu Nabi Yahya as. mendapatkan kesejahteraan seperti yang Allah Sampaikan dalam Al Qur an Surat Maryam ayat 15

وَسَلَٰمٌ عَلَيۡهِ يَوۡمَ وُلِدَ وَيَوۡمَ يَمُوتُ وَيَوۡمَ يُبۡعَثُ حَيّٗا

 “Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.” (Q.S. Maryam 19:15)

Nabi Yahya alaihissalam mendapatkan tiga kesejahteraan pertama; pada hari kelahirannya karena hari lahirnya dan namanya sudah diwahyukan lebih dahulu kepada ayahnya Nabi Zakaria as.

Kedua pada hari wafatnya karena ia wafat dalam keadaan syahid yakni terbunuh waktu mensiarkan agama Allah, ketiga pada hari dibangkitkannya di akhirat karena ia menjadi imam bagi orang-orang yang mati syahid untuk masuk surganya Allah SWT.

Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia

Nabi Isa as. Ditangkap oleh kaum Yahudi kemudian disalib. Apakah betul beliau disalib? tidak! Karena yang disalib bukan Nabi Isa tetapi Yehuda yang disamarkan seperti Nabi Isa karena Nabi Isa sudah diangkat oleh Allah ke langit sebagaimana disabdakan dalam Al-Qur’an Surat Annisa ayat 157-158

Baca juga; Kisah Spiritualis Menjadi Mualaf

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ(٥٧) بَلْ رَّفَعَهُ اللّٰهُ اِلَيْهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا

(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah membunuhnya.

Akan tetapi, Allah telah mengangkatnya (Isa) ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Q. S an-Nisa: 157-158)

Kemudian marilah kita juga melihat kisah Nabi Ibrahim alaihissalam yang telah dibakar tetapi api yang panas itu tidak dapat membakar api tersebut tidaklah panas tetapi menjadi sejuk dan sejahtera

Allah subhanahu wa ta’ala mengisahkan dalam surat Al anbiya ayat 69-70

قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ

Kami (Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!”

Mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, tetapi Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. (Q.S al-Anbiya: 69-70)

Demikian kisah para kekasih Allah para rasul rasulNya yang dalam kehidupannya mendapatkan cobaan yang amat berat tidak hanya halangan biasa tetapi menyangkut jiwa daripada para kekasih Allah tersebut sehingga apapun yang mereka lakukan dalam rangka mensyiarkan agama Allah maka Allah akan melakukan pembelaan dan pembalasan

Dan kisah ini menjadi pedoman bagi kita hamba-hamba Allah agar teguh dalam

No More Posts Available.

No more pages to load.