Fatahillah Asal usul Nasab dan Sanad Keilmuan

oleh -5701 Dilihat
oleh

SPARTANEWS – Fadillah Khan yang kemudian dikenal Fatahillah adalah pencetus Jayakarta yang sebelumnya disebut Sunda kelapa, Fatahillah atau dalam ejaan Portugis disebut Faletehan, seperti tercatat dalam buku berjudul “Décadas da Ásia (Dekade-dekade dari Asia)” karya João de Barros.

Barros dalam laporan di bukunya tersebut, menyebutkan salah satu kapal brigantin armada Duarte Coelho yang terdampar di Sunda Kelapa, telah diserang oleh pasukan Islam yang dipimpin Fatahillah. Seluruh laskar Portugis di kapal tersebut tewas.

Fatahillah dengan karomahnya, memimpin Pasukan Kesultanan Demak memenangkan pertempuran pada 22 Juni 1527 dan mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Pertempuran melawan Portugis, juga pernah dilakukan Fatahillah di Malaka.

BACA JUGA: Pj Gubernur Heru Budi Hartono Jadi Inspektur Upacara HUT ke-496 Kota Jakarta

Ulama besar dan panglima perang yang tangguh ini, dilahirkan di lingkungan Kesultanan Pasai, Aceh, Ayahnya merupakan mufti Kesultanan Pasai, yang terkenal menguasai ilmu-ilmu agama. Gelar Maulana diperoleh karena konon masih keturunan Nabi Muhammad, SAW (dari golongan Sayyid atau Syarif atau Habib).
Fatahillah juga merupakan menantu dari 2 sultan yakni Sultan Trenggono Demak dan sultan Cirebon Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Asal usul Fatahillah.

Fatahillah terlahir dengan nama Fadhillah atau Maulana Fadhillah pada 1471 dari ibu Syarifah Siti Musalimah binti Maulana Ishak, dan ayah, Maulana Mahdar Ibrahim Patakan bin Abdul Ghofur.

BACA JUGA: Mimpi Naik Kereta Api, Apa Artinya

Sepanjang hidupnya Fatahillah mengalami tiga kali pernikahan dan dari ketiga pernikahan itu memperoleh putra-putri, sebagai berikut ;

1. Dari Pernikahan Fatahillah (waktu itu masih bergelar Laksamana Khoja Hasan ) dengan Tun Sirah binti Hang Tuah melahirkan putra Maulana Abdullah, namun hingga saat ini belum jelas berada di mana keturunan Maulana Abdullah ini yang tersebar di Malaysia, Medan/Sumut dan kepulauan Riau.

2. Dari pernikahan Fatahillah dengan Ratu Winahon binti Sunan Gunung Jati melahirkan putra-putri ;

– Ratu Wanawati Raras
– Pangeran Sendang Garuda
– Ratu Ayu catatan :
Ratu Wanawati Raras menikah dengan Pangeran Sendang Kemuning bin Pangeran Pasarean (Pangeran Dipati Cirebon), dari pernikahan ini lahirlah para sultan Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan.
Pangeran Sendang Garuda sampai saat ini tidak jelas datanya.
Ratu Ayu putri ketiga Fatahillah dari pernikahannya dengan Ratu Winahon binti Sunan Gunung Jati menikah dengan Tubagus Angke yang menggantikan Fatahillah sebagai Adipati Jayakarta/Jakarta.
3. Dari pernikahan Fatahillah dengan Ratu Pembayun binti Raden Fatah ( Janda Pangeran Jaya Kelana bin Sunan Gunung Jati ) melahirkan Kyai Mas Abdul Aziz/Tumenggung Nogowongso menurunkan bangsawan Palembang yang bergelar Kemas dan Kyai Bagus Abdul Rahman/Tumenggung Bodrowongso, menurunkan bangsawan Palembang yang bergelar Ki Agus.

BACA JUGA: Rekomendasi 9 Wisata di Jakarta yang Murah Meriah, Ramai Diburu Warga

NASAB FATAHILLAH
Menurut Saleh Danasasmita(seorang Sejarahwan Sunda), Fatahillah masih berkerabat dengan Walisongo karena kakek buyutnya, Barakat Zainal Alam, adalah adik dari Ali Nurul Alam (kakek Sunan Gunung Jati) dan adik dari Ibrahim Asmoroqondi (ayah Sunan Ampel) yang semuanya adalah putra-putra Syekh Maulana Akbar dari Gujarat, India.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib
Al-Imam Al-Husain
Al-Imam Ali Zainal Abidin
Al-Imam Muhammad Al-Baqir
Al-Imam Ja’far Shadiq
Al-Imam Ali Al-Uraidhi
Al-Imam Muhammad An-Naqib
Al-Imam Isa Ar-Rumi
Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
As-Sayyid Ubaidillah
As-Sayyid Alwi
As-Sayyid Muhammad
As-Sayyid Alwi
As-Sayyid Ali Khali’ Qasam
As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath
As-Sayyid Alwi Ammil Faqih
As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
As-Sayyid Abdullah
As-Sayyid Ahmad Jalaluddin
As-Sayyid Husain Jamaluddin Al-Akbar/ Syekh Jumadil Kubro Zainul Alam Barokat
As-Sayyid Barakat Zainul Alam
As-Sayyid Abdul Ghofur
As-Sayyid Mahdar Ibrahim
Maulana Fathlullah

SANAD ILMU
Beliau dibesarkan dan dididik oleh ayahanda Maulana Mahdar Ibrahim Patakan

Adapun Guru guru Fatahillah antara lain:
Maulana Mahdar Ibrahim
Sunan Kalijaga
Sunan Gunung Jati

Demikian sekilas tentang Fatahillah seorang Ulama dan panglima perang yang Hebat sehingga sampai sekarang masih dikenang jasa jasanya, walaupun sejarah kadang membuat bingung karena ada kesamaan seperti Fatahillah adalah Syarif Hidayatullah dan kisah lainnya, namun setiap tanggal 22 Juni 1527 dikenang oleh bangsa India khususnya Jakarta sebagai Hari jadi Jakarta.

No More Posts Available.

No more pages to load.