Khutbah Jum’at, Amalan-amalan Bulan Zulhijjah

oleh -3167 Dilihat
oleh

Oleh: Hadi Kurniawan

Bulan Zulhijjah tidak hanya ada kewajiban menjalakan ibadah Haji tetapi juga ada amalan sunnah yang besar faedahnya

Berikut teks Khubah Jum’at pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُونَ إِسْلَامَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ رَحِمَكُمُ اللهُ أَوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا . يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا أَمَّا بَعْدُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى : اعوذ بالله من الشيطان الرَّحِيمِ…… ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ

يَرْجِعُونَ

(QS ar-Rum [30]: 41)

Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta, Yang Maha Tempat Bijaksana. dan Adil, Perkasa, bergantung semua hamba. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Khutbah Jum’at; Agama Membawa Kemaslahatan

Bertakwalah kepada Allah, kapan pun dan di berada. Sungguh Allah Anda pun mencatat semua amal kita, sekecil apapun kepada Nya. taatlah Maka, bentuknya. Laksanakan perintah-Nya dan jauhi larangan- Nva mana

Kita berada di bulan Dzulhijjah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala bagaimana yang dinyatakan dalam firmannya

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: Ayat 36)

Bulan Zulhijjah termasuk bulan haram yakni bulan mulai karna didalam bulan Zulhijjah ada perintah menunaikan kewajiban haji bagi muslim yang mampu
Bulan Zulhijjah perlu dan patut di istimewa kan oleh kaum muslimin sebagai bulan mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan amalan yang dianjurkan disunnahkan oleh Baginda Saw.
Allah SWT berfirman surat al-Fajr ayat 1-2
والفجر () وليال عشر

Artinya Demi waktu Fajar ( ) dan Demi malam yang 10 (Q. S al-Fajr: 1-2)

Sahabat Nabi, Ibnu Abbas dan Ibnu Zubair radliallahu’anhuma serta para ahli tafsir lainnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tiga ayat pertama pada surat al Fajr tersebut adalah 10 hari pertama Dzulhijjah.

Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radliallahu’anhu, dari Rasulillah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

“مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِي هَذِهِ ” . قَالُوا وَلاَ الْجِهَادُ قَالَ ” وَلاَ الْجِهَادُ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ”

“Tidak ada satu amal (saleh) yang lebih utama melebihi amal (saleh) yang dilakukan pada hari-hari ini (10 hari pertama bulan Zulhijjah). Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi ﷺ menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satu pun.” (HR Bukhari)

Baca Juga: Libur Idul Adha Diusulkan 3 Hari, Menpan-RB; Tunggu Persetujuan Presiden

Esok atau lusa kita akan memasuki bulan Dzulhijjah, salah satu di antara bulan-bulan yang mulia. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini khatib mengajak hadirin untuk menyambut hari-hari yang mulia tersebut dengan berbagai amalan utama berikut:

Taubat
Allah Ta’ala berfirman :

{ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ }

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung,” (QS An Nur 31)

Bersungguh-sungguh mengisi waktu untuk beramal ibadah dengan sebaik-baiknya

{ وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ }

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al Ankabut 69)

Agar sekuat tenaga menjauhi perbuatan dosa

{ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ }

“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” (QS An Nisa 14)

Hadirin Jama’ah shalat jumat yang berbahagia

Di antara amalan-amalan yang disunnahkan secara khusus di bulan Dzulhijjah ini adalah

Umrah
kalau haji hukumnya wajib maka diantara kita melaksanakan haji juga kita melaksanakan umroh. dan ini adalah amalan yang paling utama diantara amalan-amalan utama lainnya di bulan Dzulhijjah.

Dari Abu Hurairah radliallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

“الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ ”

“Dari umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada pahala baginya kecuali surga.” (HR.Bukhari, Muslim, Tirmidzi dll)

Puasa
Disunnahkan untuk memperbanyak puasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong kita untuk beramal sholeh ketika itu dan puasa adalah sebaik-baiknya amalan sholeh.

Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya[9], …”[10]

Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar.

Takbir, tahmid, tahlil dan dzikir

Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِى أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا . وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ .

Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10  hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.

Baca Juga: Pencak Silat : Warisan Seni Bela Diri Indonesia yang Agung

Berqurban

Udhiyah (berkurban) pada hari nahr (Idul Adha) disyariatkan berdasarkan beberapa dalil, di antaranya,

{ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ }

“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2).

Di antara ulama ahli tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dari ayat tersebut adalah “berqurbanlah pada hari raya Idul Adha (yaumun nahr)”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mari kita bersungguh-sungguh untuk menunaikan berbagai amalan sunnah di atas, seraya berharap semoga Allah Ta’ala mengkaruniakan kepada kita kemampuan untuk mewujudkannya dan memberikan berbagai keutamaan yang Dia janjikan di balik amalan-amalan itu.

Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

No More Posts Available.

No more pages to load.