SPARTANEWS – Shalat di Masjidil haram adalah pahalanya sangat besar, setiap kali shalat disana setara dengan 100 ribu kali shalat di masjid biasa. Minimal setiap shalat jumat di Masjidil Haram pada hari jum’at
namun apa benar ada orang yang dari indonesia tanpa menggunakan pesawat bisa shalat jum’at di Masjidil Haram Mekkah setiap hari jum’at? dan apakah itu hanya tipuan jin?
Sobat Spartan, Yuk simak cerita ini dari channel YouTube TH2 TV yang pada bulan mei 2021
Abah Su’ud sapaan akrab beliau, mendapatkan cerita ini dari Allah yarham K.H Makhtum Hanan Babakan Ciwaringin Cirebon, pada tahun 1986 saat silaturahim kepadanya.
“Cerita ini dari ayahnya K.H Makhtum Hanan yakni K.H Abdul Hanan salah satu pendiri pondok pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon.” Kata Abah Suud
Baca Juga: Kisah Ezri Raih Mimpi, Pelajar Dari Indonesia Timur Menuju Italia Melalui IISMA
Dikisahkan suatu hari ada seorang Kiayi yang tinggal nya tak jauh dari desa Babakan, biasa ngajar ngaji, ngimami dimasjid tiba tiba setiap Jumat selalu tidak ada dimasjid yang biasa dia melaksanakan sholat rowatib disana. Misteri mulai merebak. Sehingga jadi gunjingan masyarakat atau jamaah karena sang Kiai tidak pernah shalat Jum’at dimasjid tersebut
Maka dilakukanlah tabayun kepada sang Kiai tersebut, karena jangan jangan setiap Jum’at beliau sakit dan lain sebagainya.
” Kiayi kenapa setiap jum’at tidak shalat bersama sama kamu?” Tanya jamaah
Lalu sang kiayi tersebut menjawab
“Saudara saudaraku mohon maaf saya tidak bisa lagi shalat jum’at bersama dimasjid sini, Karen saya setiap jum’at shalat di Masjidil Haram Mekkah” jawab sang kyai
Baca Juga: Kisah Spiritualis Menjadi Mualaf
Jama’ah pun terdiam, di antara mereka ada yang tidak percaya. tetapi ada juga yang percaya, mungkin sebagai besar tidak percaya.
Akhirnya pertanyaan tersebut dibiarkan begitu saja oleh masyarakat, sehingga berita tersebut kurang sedap di desa itu
Sang Kiai pun merasa risih karena menjadi gunjingan jamaahnya, dan akhirnya sang kyai menanyakan hal tersebut pada K.H Abdul Hanan pengasuh Babakan Ciwaringin
“Kang Hanan ( Kang panggilan akrab Kiayi Cirebon), saya jadi gunjingan masyarakat, dituduh tidak melaksanakan salat Jumat, padahal setiap Jumat saya salat Jumat di Masjidil Haram Mekah.
Mendengar hal itu kyai Abdul Hanan menanggapi biasa saja dengan arif dan bijak menunjukkan sikap tidak percayanya atas pengakuan kiayi tersebut, tetapi juga menunjukkan kekaguman atas cerita tersebut.
Lalu Kiayi Hanan berkata
“Kiayi, mohon maaf saya rindu ingin makan kebab sebab lama tak makan roti kebab, tempatnya yang sebelah arah jabariyah (menunjukan lokasinya) jadi, tolong belikan setelah pulang dari Mekkah setelah salat Jumat di sana”
Baca Juga: Puasa Zulhijjah, Niat dan Tata Cara Pelaksanaannya
Lalu dijawab oleh sang kiayi, “iya, jumat depan setelah saya salat Jumat di Mekah akan saya bawakan kebab tersebut”
Dan ternyata benar saja, pada Jumat depannya dia membawa kebab seperti kebab yang ada di Mekah tersebut
“Berarti sampean yang benar dari Mekah ini buktinya ada kebab yang sama seperti yang saya minta.” Sambut Kiayi Hanan
Lalu kiayi Hanan meminta tolong lagi kepada kiayi yang shalat Jum’at dimekkah, karena kebetulan ada orang yang meminta kurma muda. Dan memang karena kurma muda ketika itu tidak gampang dan tidak ada di Indonesia
Dijawab oleh sang kiayi “baik, Kang Hanan jum’at depan setelah saya pulang shalat jum’at dimekkah saya bawakan”
Baca Juga: Syekh Abdul Qodir Jaelani Bikin Iblis Mati Kutu di Padang Pasir
Seminggu kemudian, setelah shalat jum’at sang kyai membawa kurma dengan batang yang memang kurma muda itu tidak ada di Indonesia karena tandanya ditangkainya masih ada getahnya
Sang kiayi berkata pada kyai Abdul Hanan bagaimana Kang Hanan, apakah saya berbohong kalau apa yang panjenengan minta bisa saya bawakan.
Lalu kyai Abdul Hanan meminta lagi kepada sang kyai yang salat Jumat di Mekah agar nanti dibacakan doa sebelum towaf di Makkah.
Namun, setelah membaca doa dari Kiayi Hanan, Tiba -tiba suasana Makkah berubah, yang tadinya seperti suasana Masjidil Haram Mekkah berubah seperti kebun. dan akhirnya sang Kiai yang merasa salat Jumat ke Mekah. seketika itu juga dia menangis karena selama ini ternyata ditipu oleh jin.
sang kiayi menyadari bahwa selama ini dia hanya di belakang rumah towaf mengelilingi pohon bukan shalat Jumat di Masjidil Haram, Mekah.
doa ataupun dzikir tersebut yang dimintabm dibaca adalah surat al-Isra ayat 81-82
وَقُلۡ جَآءَ الۡحَـقُّ وَزَهَقَ الۡبَاطِلُؕ اِنَّ الۡبَاطِلَ كَانَ زَهُوۡقًا
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Artinya “Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (Q.S al-Isra:81-82)
Nah, Sobat spartan demikian cerita seorang Kiayi yang setiap jumat shalat di Majsidil Haram, Mekkah. ternyata ditipu oleh jin.