Puas Tarwiyah 8 Zulhijjah, Niat dan Keutamaannya

oleh -1873 Dilihat
oleh

SPARTANEWS – Amalan di bulan Dzulhijjah 1444 H salah satunya adalah Puasa, dan puasa Tarwiyah bagian dari puasa rangkaian amalan 10 hari Zulhijjah tentu kita harus Niatkan Puasa Tarwiyah dalam hati, agar keutamaan dapat diraih

Mengikuti ketetapan peerintah indonesia tentang awal Zulhijjah Rabu 20/6/2023 maka Puasa Tarwiyah dilakukan besok tanggal 8 Zulhijah 1444 Hijriah berteptan hari selasa (27/6/2023)

Niat puasa tarwiyah menjadi satu hal wajib dalam melaksanakan anjuran ini. Niat puasa tarwiyah ini dilakukan di waktu Senin (26/6/2023) malam Selasa hingga menjelang waktu Subuh di hari Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Puasa Zulhijjah, Niat dan Tata Cara Pelaksanaannya

Melansir dari laman Nahdlatul Ulama, Adapun niat puasa tarwiyah adalah sebagai berikut sebagaimana dikutip dari Alhafiz Kurniawan dalam tulisan yang berjudul ‘Ini Lafal Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah’.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah swt.”

Kesunnahan puasa tarwiyah pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah secara khusus ini ditegaskan oleh ulama dari Mazhab Syafi’i. Selain itu mereka juga menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Baca Juga: Syekh Abdul Qodir Jaelani Bocorkan Proses Jadi Wali Allah

Keutamaan Puasa Tarwiyah:

keutamaan puasa sunnah tarwiyah sebagai berikut:

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Sebagian ahli hadits mempermasalahkan riwayat hadits ini karena memuat seorang perawi yang bermasalah. Mereka menyimpulkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syar’iyyah. Kalau hadits ini tidak dapat dijadikan dasar untuk mengamalkan puasa sunnah tarwiyah, anjuran untuk mengamalkan puasa tarwiyah dapat ditemukan dari dalil umum sejumlah hadits yang mengajak umat Islam untuk beramal saleh terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Berikut ini adalah hadits riwayat Ibnu ‘Abbas RA dalam Sunan At-Tirmidzi:

 قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

 Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).

Hadits lain memperkuat anjuran amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Hadits berikut ini menunjukkan keutamaan amal saleh yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

 عن ابن عباس مرفوعا: “ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام” -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: “ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء

 

Artinya, “Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu’. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.’ Kemudian para sahabat bertanya, ‘Bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,’” (HR Bukhari). Dari berbagai keterangan ini, ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan umat Islam untuk mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah dengan amal saleh, termasuk puasa sunnah tarwiyah 8 Dzulhijjah. Keterangan ini kita dapat dari Syekh M Nawawi Banten sebagai berikut:

 

 والثامن صوم الثمانية أيام قبل يوم عرفة سواء في ذلك الحاج وغيره

  Artinya, “(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji,” (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197).

No More Posts Available.

No more pages to load.