SPARTA News – KPU RI merilis bahwa data jumlah penyelenggara Pemilu 2024 ad hoc yang sakit dan meninggal dunia turun drastis. Ini jika dibandingkan dengan jumlah penyelenggara pemilu yang sakit dan meninggal tahun sebelumnya.
Idham menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan hingga asuransi turut andil dalam memberikan santunan kepada korban. Meski begitu, Komisioner KPU Idham Holik mengatakan pihaknya tetap merasa sedih.
“Dalam hal ini wafatnya ini badan ad hoc kami dan kalau dari sisi jumlah ini drastis jauh menurun. Tapi tentunya apapun itu ini adalah duka bagi kami,” kata Idham dikutip dari Pro 3 RRI, Minggu (18/2/2024).
“Kami berikan kalau yang bersangkutan memang dalam artian mengikuti kegiatan-kegiatan BPJS, tentunya nanti dari asuransi,” ucap Idham.
“Data kematian dan sakit Badan Adhoc (berdasarkan-red) update data 16 Februari 2024, pukul 18.00 WIB. (Jumlah-red) meninggal 35 orang, sakit 3.909 orang,” kata Hasyim dalam keterangan persnya, Minggu (18/2/2024).
Dari 35 penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal, tiga orang meninggal dari PPS (Panitia Pemungutan Suara). Sementara itu, sebanyak 23 orang meninggal berasal dari KPPS dan Linmas sembilan orang.
“Sakit 3.909 orang dengan rincian, PPK 119 orang, PPS 596 orang. Lalu, KPPS 2.878 orang, Linmas : 316 orang,” ucap Hasyim.
