Waspada Gelombang Tinggi di Selat Malaka

oleh -755 Dilihat
oleh

SPARTA NEWS – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Ini yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 16-17 Juli 2024.

BMKG mengungkapkan hal ini dipengaruhi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara-Barat dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan. Lalu perairan Kep. Sitaro, perairan Sangihe-Talaud, Laut Banda, perairan Sorong, Laut Seram, dan Laut Arafuru,” tulis BMKG dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 -2.5 meter berpeluang terjadi di perairan utara P. Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Mentawai. Lalu perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep. Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

“Termasuk perairan selatan Jawa-P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat. Juga Samudra Hindia Selatan Jawa Barat-P. Sumba, Laut Jawa,” tulisnya menambahkan.

Kemudian di Laut Natuna Utara, Laut Natuna, perairan Manui-Kendari, perairan selatan Banggai-Kep. Sula, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro. Termasuk Laut Maluku, Laut Seram, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Banda, Laut Arafuru.

Sedangkan, pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.5-4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Bengkulu-Selat Sunda, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Barat.

BMKG mengatakan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

“BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal ferry,” tulisnya mengakhiri.

No More Posts Available.

No more pages to load.