SPARTA NEWS – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, mengatakan jika saat ini ada sembilan wilayah yang mengalami kekeringan, dengan total yang terdampak sebanyak 619 KK.
Selain itu BPBD juga tengah mencari solusi agar kekeringan di Ponorogo bisa berkurang.
Unit Donor Darah PMI Ponorogo, Jawa Timur ikut menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di sejumlah daerah pelosok daerah itu.
“PMI sebagai organisasi kemanusiaan di Indonesia tidak hanya tentang donor darah saja, tapi juga kepedulian terhadap sesama. Hari ini kita berangkatkan bantuan air bersih bagi wilayah yang mengalami kekeringan,” kata Ketua UDD PMI Kabupaten Ponorogo, Luhur Karsanto, di Ponorogo, Kamis.
Untuk tahap awal, PMI menyalurkan empat truk tangki air dengan kapasitas masing-masing 6.000 liter.
Selain air bersih, PMI juga membagikan bantuan berupa peralatan pendukung lainnya seperti ember, jerigen, serta tandon air bagi masyarakat.
“PMI juga ingin ambil peran dalam membantu pemerintah kabupaten dalam mengatasi persoalan di masyarakat,” katanya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko seusai pemberangkatan bantuan menyebut ada beberapa wilayah di Kota Reog yang perlu penanganan khusus, terutama pada saat musim kemarau.
“Ada memang daerah yang hujan sedikit banjir, kemarau sedikit kering. Saat ini sedang kita pikirkan bagaimana caranya agar kondisi ini tidak selalu terjadi setiap tahun,” kata Sugiri.
Pihaknya menargetkan tahun depan jumlah wilayah yang mengalami kekeringan berkurang, seiring dengan program yang ia tawarkan yakni pipanisasi dari sumber air sumur dalam.
Selain itu, juga program penghijauan lahan bagi daerah yang sering mengalami kekeringan.
“Tahun depan, tidak ada langganan kekeringan. Kita berusaha agar dibangun sibel (sumur dalam) dari bawah, nanti air dipompa ke atas, lalu didorong lagi ke atas, kemudian dititik tertinggi ada tandon, maka bisa didistribusikan ke wilayah agak kering,” ucapnya.