SPARTA NEWS – Banjir yang sempat merendam tiga kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi pada Jumat hingga dini hari tadi dikabarkan sudah surut. Warga yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.
“Yang paling parah itu di Kabupaten Padang Pariaman. Banjir merendam tujuh kecamatan, sementara di Agam hanya dua kecamatan dan Pasaman satu kecamatan,” kata Juru bicara BPBD Sumatera Barat, Ilham Wahab kepada PRO 3 RRI, Sabtu (5/10/2024).
Di Sumatera Barat, menurutnya, banyak kabupaten kota yang rawan banjir dikarenakan kondisi kontur wilayahnya yang beragam. “Ditambah berdasarkan informasi BMKG, curah hujan cukup tinggi dan durasinya lama sehingga memicu terjadinya banjir,” katanya.
Dikatakannya, untuk warga yang mengungsi paling banyak di Padang Pariaman, terdapat 480 jiwa yang mengungsi. Namun, saat ini warga sudah berangur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
“Sementara untuk kerugian akibat banjir baru Kabupaten Padang Pariaman yang melaporkan, itu angkanya Rp585 juta. Namun, angka ini masih bersifat sementara karena pendataan terus berjalan saat ini,” katanya.
Terkait ketinggian banjir, Ilham menyebut ketinggiannya beragam, ada yang mencapai 1 meter. Untuk daerah yang terendam paling tinggi, diakuinya, belum mendapatkan datanya namun yang terparah terletak di Kabupaten Padang Pariaman.
Selain banjir, diungkapkannya, terdapat juga longsor di Kabupaten Agam. Ada dua unit rumah tertimbun tanah longsor dan badan jalan penghubung antar Nagari Sungai Sariak – Nagari Toboh Ketek tertimbun material longsor.
“Saat ini diupayakan untuk mendata apakah dua rumah tersebut rusak berat, sedang atau ringan,” katanya. Ilham menyebut, BPBD Sumbar saat ini terus berkoordinasi dengan tiga kabupaten yang daerahnya terdampak banjir untuk memberikan bantuan.
